Peluang Kerja Jurusan Psikologi


PELUANG KERJA JURUSAN PSIKOLOGI

Bagi kita yang ingin mengetahui bagaimana sistem yang berjalan dalam bidang jurusan psikologi dan bagaimana prospek pendidikan psikologi di masa depan, berikut adalah penjelasan bagi kita yang ingin mengetahui, terutama bagi mereka yang akan masuk dan memilih jurusan psikologi.
Pengetahuan ilmiah mengenai perilaku manusia sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial telah berkembang dengan pesat. Perkembangan ilmiah tersebut membuat kontribusi psikologi dalam keikutsertaan dalam membantu penyelesaian persoalan-persoalan sosial semakin besar.
Sehingga pada akhirnya peranan psikologi dalam peranan-peranan sosial diakui masyarakat. Hampir semua bidang kehidupan dan bidang kerja di masyarakat bersangkut paut dengan persoalan perilaku dan persoalan interaksi antar manusia dan persoalan interaksi manusia dengan lingkungan. Dengan semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat akan jasa dan praktek psikologi, maka itulah yang menyebabkan pengetahuan psikologi menjadi sangat dibutuhkan pada masa sekarang dan yang akan datang.
Jenjang pendidikan psikologi, seperti halnya jenjang pendidikan tinggi yang lain, terbagi menjadi tiga, yaitu Pendidikan Sarjana, Pendidikan Magister dan jenjang Pendidikan Doktoral. Pendidikan professional untuk psikologi adalah pendidikan profesi psikolog.
Dalam bidang pendidikan dan jurusan psikologi terdapat beberapa bidang peminatan yang bisa diambil atau ditempuh sesuai dengan pendalaman keilmuan yang ingin dikuasai. Terdapat lima bidang peminatan yang menjadi dasar bidang keilmuan dan jurusan psikologi, diantaranya adalah:
  • Psikologi Industri dan Organisasi
Dalam bidang keilmuan Psikologi Industri dan Organisasi, membahas tentang pengembangan manusia dan perilaku manusia dalam konteks industri organisasi, dan juga timbal balik antara individu dan organisasi tempatnya berkarya.
  • Psikologi Perkembangan
Dalam bidang keilmuan Psikologi Perkembangan, membahas tentang perkembangan manusia sepanjang masa kehidupannya, meliputi perkembangan psikologis manusia, psikologi perkembangan anak, psikologi remaja, psikologi keluarga dan membuat rancangan teoritis intervensi untuk mengoptimalkan perkembangan individu dalam kehidupan masyarakat.
  • Psikologi Klinis
Dalam bidang keilmuan Psikologi Klinis, membahas tentang proses analisis dan mendiagnosis gangguan perilaku yang terkait dengan aspek psikologis melalui berbagai pendekatan teori serta mengenal metode-metode intervensinya.
Terdapat beberapa pertanyaan seputar bidang keilmuan psikologi dengan bidang keilmuan psikiater, bahwa terdapat berbedaan diantara keduanya. Dalam kajian psikologi terutama dalam psikologi klinis, penanganan gangguan psikis dilakukan dengan pendekatan psikologis yang melibatkan peran individu dalam melakukan proses terapi sebagai bentuk intervensi. Sedangkan dalam psikiater diperbolehkan melakukan penanganan melalui obat-obatan.
  • Psikologi Pendidikan
Dalam bidang keilmuan Psikologi Pendidikan, membahas tentang bagaimana gambaran individu dalam konteks dunia pendidikan, persoalan pendidikan, kesulitan belajar dan proses belajar berdarkan teori, konsep dan hasi-hasil penelitian dalam psikologi baik pada level individual maupun dalam kaitannya dengan sistem masyarakat pada khususnya dan sistem global pada umumnya.
  • Psikologi Sosial
Dalam bidang kelimuan Psikologi Sosial, membahas tentang analisis dan membuat rancangan teoritis intervensi perilaku sosial sebagai proses interaksi individu dengan lingkungan sosialnya seperti gambaran manusia dalam konteks sosial dan kelompok.
Dalam bidang keilmuan psikologi terutama dalam prospek pendidikan dan jurusan psikologi, para lulusan psikologi dapat memiliki peluang kerja yang besar seperti berikut ini:
  1. Psikolog/konsultan di biro pelayanan jasa psikologi manajemen dan organisasi.
  2. Staf dan manajer di bagian pengembangan sumber daya manusia (SDM) pada berbagai perusahaan dan organisasi.
  3. Psikolog/asisten psikolog di Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Jiwa.
  4. Psikolog/asisten psikolog di lembaga lembaga pendidikan.
  5. Psikolog/asisten psikolog di Lembaga Psikologi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri).
  6. Psikolog/asisten psikolog di Lembaga lembaga pemerintahan.
  7. Tim kreatif di Biro-biro Advertising.
  8. Wirausahawan pada jasa pelayanan psikologi, manajemen dan organisasi.

Sejarah Universitas Bina Darma




SEJARAH UNIVERSITAS BINA DARMA


UBD berdiri atas penggabungan 3 (tiga) Sekolah Tinggi  berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 112/D/0/2002 tanggal 7 Juni 2002 yaitu STMIK Bina Darma (Surat Keputusan Mendikbud RI. Nomor : 027/D/O/1994, tanggal 18 Mei 1994), STIE Bina Darma (SK. Mendikbud RI. Nomor : 046/D/O/1994, tanggal 7 Juli 1994), dan STBA Bina Darma (Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor : 143/D/0/2001 tanggal 27 Agustus 2001).
Universitas Bina Darma adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mengasuh dan mengembangkan ilmu dan keahlian profesional pada 7 (tujuh) fakultas (Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Bahasa dan Sastra, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Komunikasi, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dengan program studi unggulan tiap fakultas yang berada di Sumatera Selatan. Universitas Bina Darma mempunyai komitmen untuk menciptakan lulusan yang siap kerja dan dapat diterima di masyarakat. Untuk itulah Universitas Bina Darma mengusahakan Sertifikasi dari International Organization for Standarization ( ISO 9001:2000 ), dan pada tanggal 7 Juli 2003 telah memperoleh Sertifikasi dengan nomor Registrasi 04100. 30981. Dengan telah ditetapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 di Universitas Bina Darma maka setiap aktivitas dilaksanakan dengan terencana dan hasilnya dapat diukur secara objektif. Hal ini berarti proses belajar mengajar di Universitas Bina Darma telah sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku, sehingga lulusannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.  
UBD secara aktif mengembangkan kerja sama di dalam maupun luar negeri yang saat ini tercatat memiliki perjanjian dengan UBD diantaranya adalah: University of Industri Selangor (UNISEL) Malaysia, Sun Microsystem, Barring Edu Training Sdn Bhd-Malaysia, Pearson VUE Authorised Center-India, NIIT Antilles NV – Neteherlands, Planet Edupro Indonesia (University of Cambridge English for Speakers of Other languages (ESOL) Authorised Main Center), Cisco Networking Academy, Stichting Hogeschool Zeeland (HZ)-Holland, dan NPO International Japanese Education Center.


VISI DAN MISI UNIVERSITAS BINA DARMA

VISI : Menjadi Universitas Berstandar Internasional Berbasis Teknologi Informasi  Pada Tahun 2020 

MISI UTAMA : Menghasilkan Lulusan yang Cerdas, Professional, dan Berkarakter yang Berdaya Saing Internasional

MISI UBD :
1. Menyelenggarakan program pendidikan yang berstandar internasional,
2. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berstandar internasional melalui pemanfaatan teknologi informasi,
3. Membangan komunitas intelektual yang berkualitas,
4. Melakukan penelitian yang berstandar internasional,
5. Melakukan pengabdian guna meningkatkan kemandirian masyarakat,
6. Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan 

Pengertian Psikologi

PENGERTIAN PSIKOLOGI

Ditinjau dari segi ilmu bahasa, perkataan psikologi ini berasal dari perkataan Psyche yang diartikan jiwa dan perkataan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Karena itu perkataan psikologi sering diartikan atau diterjemahkan dengan ilmu pengetahuan tentang jiwa atau disingkat dengan ilmu jiwa.
Namun demikian ada sementara ahli yang kurang sependapat bahwa pengertian psikologi itu benar-benar sama dengan ilmu jiwa, walaupun ditinjau dari arti kata kedua istilah itu sarna. Hal ini seperti yang di­kemukakan oleh Gerungan sebagai berikut :
Arti kata kedua istilah tersebut menurut isinja sebenarnja sama, sebab kata psychologi itu mengandung kata psyche, jang dalam bahasa Yunani berarti djiwa dan kata logos jang dapat diterdjemah­kan dengan kata ‘ilmu’, sehingga istilah ‘ilmu djiwa’ itu merupakan terdjemahan belaka daripada istilah ‘psychologi’. Walaupun demi­kian, namun kami pergunakan kedua istilah dengan berganti-ganti dan dengan kesadaran adanja perbedaan jang djelas dalam artinja. lalah sebagai berikut :

  1. Ilmu djiwa itu merupakan istilah bahasa Indonesia sehari-hari dan jang dikenal tiap-tiap orang, sehingga kamipun menggunakan­nja: dalam artinja jang Iuas dan telah lazim dipahami orang. Sedangkan kata psychologi itu merupakan suatu istilah ‘ilmu pengetahuan’ suatu istilah jang ‘scientific’, sehingga kami per­gunakannja untuk menundjukkan kepada pengetahuan ilmu djiwa jang bertjorak ilmiah tertentu.
  2. Ilmu djiwa kami pergunakan dalam arti jang Iebih luas daripada istilah psychologi. llmu djiwa meliputi segala pemikiran, penge­tahuan, tanggapan, tetapi djuga segala chajalan dan spekulasi mengenai djiwa itu. Psychologi meliputi ilmu pengetahuan me­ngenai djiwa jang diperoleh setjara sistematis dengan metode metode ilmiah jang memenuhi sjarat-sjaratnja jang dimufakati sardjana-sardjana psychologi pada zaman sekarang ini. Istilah ilmu djiwa menundjukkan kepada ilmu djiwa pada umumnja, sedangkan istilah psychologi menundjukkan ilmu djiwa jang ilmiah menurut norma-norma ilmiah modern.

Dengan demikian kiranja agak djelas, bahwa apa sadja jang kami sebut ilmu djiwa itu belum tentulah ‘psychologi’, tetapi psychologi itu senantiasa djuga iImu djiwa” (Gerungan, 1966 : 6).
Dengan contoh sekelumit ini menurut pandangan Gerungan adanya segi-segi perbedaan antara ilmu jiwa dengan psikologi. Psikologi merupa­kan ilmu jiwa yang ilmiah, yang scientific. Karena itu dalam mempelajari psikologi harus dari sudut ilmu, sebagai suatu science sebagai suatu iImu. Hal ini juga dikemukakan oleh Sartain dkk (1967 : 3) Many people now insist on·sudying psychology as a science.

Psikologi sebagai suatu ilmu, psikologi juga mempunyai tugas­-tugas atau fungsi-fungsi tertentu seperti ilmu-ilmu pada umumnya. Adapun tugas psikologi ialah :
  1. Mengadakan deskripsi; yaitu tugas untuk menggambarkan secara jelas hal-hal yang dipersoalkan atau dibicarakan.
  2. Menerangkan; yaitu tugas untuk menerangkan keadaan atau kon­disi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut.
  3. Menyusun teori; yaitu tugas mencari dan merumuskan hukum­-hukum atau ketentuan-ketentuan mengenai hubungan antara peris­tiwa satu dengan peristiwa lain atau kondisi satu dengan kondisi lain.
  4. Prediksi; yaitu tugas untuk membuat ramalan (prediksi) .atau estimasi mengenai hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang mungkin terjadi atau gejala-gejala yang akan muncul.
  5. Pengendalian; yaitu tugas untuk mengendalikan atau mengatur peristiwa-peristiwa atau gejala.
Demikianlah tugas-tugas dari ilmu pada umumnya, tidak terkecuali mengenai psikologi.

Seperti telah dipaparkan di depan karena psikologi merupakan suatu ilmu, maka dengan sendirinya psikologi juga mempunyai ciri-ciri atau sifat-sifat seperti ilmu-ilmu yang lain, selain tersebut di atas. Berkaitan dengan hal tersebut psikologi mempunyai:
  1. objek tertentu
  2. metode pendekatan atau penelitian tertentu
  3. sistematika yang teratur sebagai hasil pendekatan terhadap objeknya
  4. mempunyai riwayat atau sejarah tertentu.

Psikologi sebagai suatu ilmu, tidak lepas dari segi perkembangan dari psikologi itu sendiri serta ilmu-ilmu yang lain. Dari waktu ke waktu psikologi sebagai suatu ilmu akan mengalami perkembangan, sesuai dengan perkembangan keadaan. Oleh karena itu psikologi sebagai suatu ilmu mempunyai sejarah tersendiri, hingga merupakan psikologi dalam bentuk yang sekarang ini. Dari pemikiran para ahli yang mungkin saling mempunyai pandangan yang berbeda akan memacu perkembangan dari psiko­logi itu. Secara jelas dan tuntas tentang perkembangan psikologi itu, akan dapat ditelaah dalam sejarah perkembangan psikologi.
Oleh karena yang mengadakan pendekatan dalam penyelidikan itu manusia, yang di samping mempunyai sifat-sifat kesamaan juga mempu­nyai sifat-sifat perbedaan, maka para ahli dalam mengadakan peninjauan terhadap objek atau masalah besar kemungkinannya akan terdapat per­bedaan pula. Perbedaan dalam segi pandangan itulah yang akan membawa perbedaan dalam segi orientasi terhadap masalah yang dihadapi. lnilah yang menyebabkan adanya perbedaan segi pandangan dari seorang ahli dengan ahli-ahli yang lain.