26 desember

Entah knp sampai detik ini mata ku sulit untuk terpejam
Teringat satu tahun silam
Di wktu yg sama mata ku masih terjaga untuk mu,
Terbalik
Seharusnya aku yg menjaga ku.
Tak pernh lepas dari ingatan ku tentang kejadian malam itu.
Aku berusaha menjaga mu agar kau baik2 saja.
Hidup ini masih panjang.
Dan sampai detik ini mgkn kau merasakanya.
Malam itu, ku buang semua rasa takut ku untuk keluar mencair air dan memasak ny untuk kau minum agar lbh hangat.
Malam itu, aku balutkan kau dg selimut2 hangat agar kau tetap baik2 saja.
Malam itu aku menggosokkan tangan ku kepala mu agar kau bisa semangat kembali.
Malam itu aku tak memikirkan keadaan ku sama sekali,
Yg pdhl aku pun membutuhkan apa yg kau butuhkan.
Dan mulai malam itu pula aku belajar byk hal.
Aku belajar bahwa aku mampu melakukan segala sesuatu sendiri,
Aku belajar menurunkan ego ku demi keselamatan org lain
Aku belajar membunuh rasa takut ku sendiri.
Dan masih byk hal lain nya.
Dan malam ini semua nya teringat di benak ku.
Tp aku blm mendapatkan jawaban dari semua perjalanan yg sdh panjang kita lewati.
Aku masih blm paham maksud tuhan mempertemukan kita.
Semua masih tanda tanya besar,
Hingga pd suatu saat waktu yg kan menjawab.
Selamat tengah malam 26 des 16 ; 01:59

Dilema

Hilang arah aku pada tujuan ku
Semua berantakan...
Entah siapa yg harus aku salahkan ?
Semua berjalan tidak sesuai dg keinginan
Harus kah aku marah ?
Berlari lagi atau menghilang sekalian saja ?
Tapi aku lelah untuk berlari.
Tapi aku tak mampu lg menghadapi nya ?
Lalu harus bagaimana ?
Tersesat ?
Entahlah aku tak mengerti.
Sampai detik ini pun blm aku temui seseorang yg bisa mengajari ku,
Menuntun ku, dan mengerti mau ku.
Sendiri dan selalu sendiri yg aku rasakan.
Tersenyum, tertawa, bahagia kepalsuan.
Ekting yg sangat mahir aku lakukan.
Semua samar ? Tak jelas.
Dan aku masih berkubang pada dilema yg tak ada kesudahan nya ini 😢

Desember

Desember,,
Bulan dimana banyak hal yg merubah hidup ku.
Bulan dimana aku memutuskan sesuatu,
Bulan dimana aku melangkah baru...
Sudah hampir setahun,
Semua seperti masih sama..
Hampa, sepi, menyedihkan dan sendiri.
Aku bermodal senyum dan hidup dalam kepalsuan.
Tanpa satu pun orang mengerti apa mau ku.
Satu tahun ini telah berlalu dan tidak ada perubahan.
Yang aku bangga kan bkn selayaknya yg seperti aku impikan ?
Yang aku tinggalkan malah seperti aku merasakan kehilangan.
Tapi hidup bkn nya sebuah pilihan ?
Entah sampai kapan aku bisa menyakinkan diri ini untuk mempercayai nya.
Keyakinan waktu ini blm ada jawaban sama sekali.
Apakah semua hanya kesalahan ?
Atau apakah akan ada saat nya terbukti,
Terbukti ketika aku sudah lelah.
Terbukti ketika aku sudah tak bisa bersabar.
Entahlah, aku pun tak mengerti !!!
Semoga esok semua kan terjawab.

Sayap yg patah

Sayap itu tlah patah satu persatu
Mungkin tak tampak tapi itulah nyata nya
Entah bisa di pulihkan kembali atau tidak
Pepatah bilang patah satu tumbuh seribu
Tapi lagi2 teori lebih gampang dr pd praktek
Haa.. ada apa dg sayap ini ?
Kenapa ia begitu rapuh ?
Tak seperti dahulu
Sayap ini sdh sgt lemah,
Untuk pergi jauh pun ia sudah tak mampu.
Adakah orang yg bisa menyembuhkan sayap ini kembali,
Agar ia bisa terbang jauh kembali seperti dahulu.
Sebelum sayap ini bener2 patah,
Ku mohon tolong berikan aku sayap yg lain  yang lebih kokoh dan bisa pergi jauh lagi hingga tak akan kembali.
Aku tak ingin sayap ini patah begitu saja.

Tanpa judul

Aku tak tau lagi apa yg harus aku ceritakan disini
Tangan jari jemari ini seolah memanggil untuk ingin menulis
Apa harus aku tulis,
Aku lelah dengan semua keluhan,
Aku lelah dengan senyum kepalsuan
Aku lelah dengan hidup yg tak aku inginkan ini
Lalu sampai kapan semua nya akan berakhir sesuai dg ingin ku ?
Seberapa besar lg semangat yg harus aku lalui,
Seberapa besar lg aku tahan air mata
Seberapa besar lg aku harus pura2 bahagia
Bukan aku ingin mengeluh terus tuhan
Tapi tak terbiasa berada di posisi seperti ini.
Aku ingin lepas, bebas dan melakukan sesuai keinginan ku.

Aku hanya ingin menikah

Aku hanya ingin menikah
Itu tujuan ku yg terakhir,
Bukan tentang seksual semata
Tapi tentang ibadah yg aku rindukan.

Aku hanya ingin menikah
Adakah yg bisa mengabulkan nya.
Aku sudah sangat lelah.
Aku tidak membutuhkan kemewahan
Cukup dg restu dan sakral saja
Itu sdh lebih dari cukup

Aku hanya ingin menikah
Sudikah seseorang mau menikah dg ku
Wanita malang yg kehilangan arah
Wanita malang yg butuh di tuntun ke jln yg benar
Wanita yg malang berharap ada yg mengasihani nya.

Aku hanya ingin menikah
Jika tak ada satu orang yg pun yg bs mengabulkan kan nya
Aku ingin pergi jauh
Jauh dari kota ini
Pergi sendiri ya hanya sendiri
Tak ada satu orang pun yg bisa menghalangi nya
Aku ingin mencari apa yg aku cari selama ini.
Itu semua akan terjadi jika
Memang benar tak ada org yg bs mengabulkan permintaan ku ini.

Aku hanya ingin menikah
SEGERA !!!
sudah terlalu banyak dosa yg aku lakukan.
Aku sudah bosan dan muak dg semua nya.

Hey sekali lagi aku katakan
Aku hanya ingin menikah.
SEGERA !!!

Ratapan masa lalu

Sedih, sakit dan perih  rasa nya
Jika aku terkenang akan masa lalu.
Rasa nya tak ingin di ingat lagi,
Tapi byk hal yg membuat aku mengingat nya.
Sesal pun sdh tak ada arti nya lagi.
Tangis pun rasa nya sdh tak pantas.
Tetapi luka ini masih begitu membekas,
Hingga aku harus menetes kan air mata.
Sakit ny masih begitu luar biasa,
Kejadian hari ini,
Membuka kembali ingatan ku pd masa lalu itu.
Hari ini sahabat yg aku pertemukan dg tmn nya, akhir nya menikah.
Sedih, senang campur aduk rasa nya.
Aku sedih karna aku harus ditinggal lagi oleh satu sahabat ku,
Tetapi aku bahagia ketika aku melihat merka tersenyum merekah di atas pelaminan.
Laki2 yg q pertemukan dg sahabat ku,
Kini tlah menepati tanggung jawab nya.
Dia membuktikan jika ia benar2 mencinta sahabat ku.
Hingga akhirnya pernikahan mereka hari ini bs terjadi.
Beruntung sekali mereka berdua,
jika aku banding kan dg nasib ku.
Yg tak seberuntung mereka.
Malang nasib ini, tp apa yg bisa di ubah.
Aku hanya bisa meratapi nya.
Dan berharap ratapan ini berakhir bahagia seperti mereka.
21/10/16

Aku ingin menikah

Ayah,, ibu,,,
Dengar kan ini.
Aku tak bisa bicara langsung pada kalian,
Aku belum mempunyai keberanian untuk itu.
Tapi sekali saja yg harus kalian tau.
Aku ingin menikah ayah, ibu..
Nikahkan lah anak mu ini sesuai keinginan ini.
Aku lelah, aku bosan dengan semua nya.
Aku ingin mempunyai hidup yg baru,
Ayah, ibu jika aku bisa aku ingin mengatakannya sekarang juga.
Aku sudah terlalu bodoh dg skripsi ku.
Aku tak mengingankan gelar itu,
Aku pun tak bangga dg toga nanti.
Kapan kalian tau isi hati ini ayah, ibu.
Ini jeritan hati seorang anak yg tak pernah bisa berkata.
Izinkan aku menikah ayah...
Bisa kah kalian merestui dan mengabulkan keinginan ank mu ini 😢

Pejuang toga part II

Hay pejuang toga,
Bagaimana kabar mu hari ini.
Somoga anda masih semangat,
Setiap hari dengan tumpukan buku dan kertas yg mgkn sdh sgt membosankan.
Bersabar lah wahai pejuang toga,
Cukup 6bulan saja, setelah itu kamu bisa terbang bebas sesuai keinginan mu.
Kata teman ku, skripsi itu ibarat mendaki gunung,
Jika kamu lelah, ingat lah bahwa di puncak akan ada sesuatu yg membuat rasa lelah mu menjadi bahagia.
Ya mungkin begitu ada nya,
Teori terkadang lebih mudah dari pada praktek dlm hal skripsi.
Berkata dengan celotehan2 nasihat lebih mudah di lakukan dr pd melakukan pada saat kenyataan itu nyata.
Bersabarlah hay pejuang toga,
Air mata mu,lelah mu dan semua yg membosankan ini akan berakhir seiring waktu berjalan.
Akan ada senyum bahagia di depan mata.
Haaa.. Tp siapa yg bahagia disana ?
Aku tidak sama sekali bahagia dengan gelar sarjana ku nanti,
Untuk apa semua itu,
Orang yg tidak sekolah sekalipun bs lebih hebat dibanding kan para sarjana bukan ?
Semua hanya untuk orang tua, mereka yg bahagia tp tidak untuk diri ini sendiri.
Jika kamu sdh benar2 ingin berontak keluar dari perjuangan mu untuk toga itu,
Berfikir lah terlebih dahulu...
Bukan kah kamu sudah merasakan bagaimana rasa nya mundur sebelum berperang, sedangkan pasukan lain rela mati untuk mendapatkan ny.
Sehingga mereka berhasil menggapai toga yg mereka banggakan tersebut.
Hay pejuang toga,
Anggap saja pengorbanan mu ini untuk menebus semua kesalahan yg dulu kamu lakukan.
Demi orang tua,
Tetap semangat,,
Jgn menyerah,
Tinggal satu lagi.

kosong "Monty Tiwa"

Pernahkah kau merasa tidak pernah merasa sepi
pernahkah kau merasa tidak pernah merasa sunyi
aku tak pernah
aku selalu merasakannya
kosong...
kosong...

Pernahkah kau terbangun dan merasa semua, semu
pernahkah kau inginkan lari dari dirimu kini
itulah aku, aku selalu merasakannya
kosong...
kosong...

Pernahkah kau merasa tidak pernah merasa sepi
pernahkah kau merasa tidak pernah merasa sunyi
aku tak pernah
aku selalu merasakannya
kosong...
kosong...
kosong....

Hanya catatan kecil :)

Kemana lagi aku harus berjalan.
Kemana lagi aku harus berlari.
Adakah yg bisa menuntun ku berjalan keluar dari kehampaan ini.
Aku ingin kembali seperti anak kecil yg baru bisa belajar jalan.
Aku butuh tuntunan.
Aku tak butuh apa2,
Hanya butuh di tuntun ke jln yg benar.
Aku tak butuh apa2 lagi.
Aku hanya lelah dg hidup yg tak pernah jelas arah nya.
Aku tak punya siapa2 lagi.
Ya mungkin aku msh py keluarga yg lengkap,
Teman2 yg baik, kehidupan yg sempurna.
Tapi sayang semua hanya terlihat sempurna di luar nya saja.
Jauh berbeda dg kenyataan nya.
Ah tp sdh lah,
Aku tak apa2, ribuan kata yg aku ungkapkan pun tak kan ada satu pun yg mengerti.
Aku sdh terbiasa seperti ini.
Ini hidup ku.
Jika aku harus melakukan ny sendiri aku pun masih bisa berdiri sendiri, aku masih bisa tersenyum riang, aku pun masih menutupi ny sendiri.
Diam dan tidur bagi ku pelarian yg paling tepat untuk saat ini,
Selamat istirhat tenang merry....
Mungkin kau sdh lelah berlari bukan hari ini.
Istirht lah, kau percaya bahwa esok tak sama dg hari ini :)

Lelah ku

Kapan aku mati ya allah..?
Ini wanita malang yg sudah berputus asa trhadap hidup nya.
Harus bagaimana lagi ?
Tersesat dalam hidup yg kelam.
Tanpa di mengerti oleh seorang pun.
Aku lelah tuhan, tapi aku masih bisa bertahan,
Aku bertahan karna Mu,
Mungkin engkau punya maksud lain,
Agar aku bisa mempelajari hidup ini.
Tapi sampai kapan tuhan...
Aku sudah benar2 lelah.
Tak ada seorang pun yg tau hidup ini,
Tak ada pundak untuk bersandar,
Taķ ada satu orang pun yg mengusap air mata ini.
Kenapa hidup ku begini Tuhan..?
Harus memulai dari mana aku untuk merubah nya.
Pikiran ini hanya ingin mati, mati dan mati saja.
Tapi engkau pun belum mengizinkan nya ?
Ya allah ampunilah semua dosa hamba mu yg malang ini,
Aku masih percaya engkau ada dan engkau maha mengetahui semua nya.
Berilah aku jalan dan petujuk ke arah yg benar.
Berilah aku setitik cahaya terang agar aku bisa berubah.
Jauhkan aku dari pikiran buruk seperti ini.

Jika aku tlah tiada

Jika aku mati
Adakah orang yg menangisi kepergian ku.
Jika aku mati
Apakah ada orang yg menyesali kematian ku.
Jika aku mati
Apakah orang2 dengan senang hati atas kepergian ku.
Jika aku mati
Adakah orang yg akan mengunjungi makam ku setiap hari nya
Jika aku mati
Adakah orang yg akan merindukan sosok ku yg dulu
Jika aku mati
Ya jika aku matiii...
Seribu pertanyaan jika aku mati...
Jika aku mati
Mungkin mereka merasa menang.
Jika aku mati
Mungkin mereka berbahagia
Jika aku mati
Mungkin kematian ku mengurangi beban mereka.
Jika aku mati
Mungkin mereka tertawa riang
Jika aku mati
Haaa jika aku mati
Ya sebaiknya mati saja aku !!!

Pergilah...

Pergi saja semua nya dari hidup ku.
Biarkan aku sendiri sendiri,
Meratapi nasib ku yg malang.
Aku masih bisa tersenyum walau lg duka sekali pun.
Kalian tak akan pernah mengerti hidup ku.
Aku tak punya siapa2 selain diri ku sendiri.
Tak apa, biarkan aku sendiri.
Aku sudah lelah tapi aku masih bisa bertahan.
Jangan kalian bertahan karna hanya kasian kepada ku.
Aku tak butuh belas kasihan,
Jika kalian senang datang dan pergi sesuka hati kalian, aku pun ikut senang.
Sekarang aku hanya melihat orang yg ada di sekitar ku bahagia.
Itu saja sdh cukup bisa membuat aku pun ikut bahagia.

Lari

Ini tentang sebuah perjalana ntah apa judul yg tepat.
Jika aku bilang ini tentang perjalanan terakhir ku tp trnyata bukan demikian, nanti aku di bilang tidak komitmen dg ucapan ku.
Jika aku bilang ini tentang perjalanan misi bunuh diri, ternyata aku gagal melakukannya, nanti amu di bilang hanya mencari sensasi.
Lalu perjalanan tentang apa yg tepat untuk aku utarakan.
Aku jg tdk tau ?
Andai aku py uang yg lbh, mgkn aku akan melajukan perjalanan yg lbh jauh lagi,
Bahkan mungkin aku tak akan kembali.
Baik lah jika tidak ada judul yg tepat untuk perjalanan ku ini,  aku akan bercerita tentang apa yg akan aku pikirkan saja.

Jeritan seorang anak

Ayah.... ibu...
Ini anak mu ingin mengadu,
Tp berat hati ini untuk mengatakan nya langsung.
Ayah, ibu..
Peluk anak mu ini sebentar saja.

Kegelisahan beberapa hari ini

Ntah apa yg aku fikir kan ?
Mgkn terlalu banyak, tapi apa..?
Aku pun tak tau.
gelisah hati ini, lagi2 aku tak tau kenapa.
Perasaan yg tak tenang, pikiran yg ntah kemana2.
Pertanda apa ini,,?
Semoga bukan pertanda buruk.
Beberapa hari lagi aku akan ke kesuatu tempat.
Aku ingin marah kepada diri ku,
kemudian membuang jauh kemarahan tersebut,
Hingga aku bisa tenang jika aku pulang.
Aku ingin berteriak di tempat yg tinggi,
Tapi seperti nya itu tidak mungkin.
Baik lah, kalau begitu,
Aku akan duduk diam menatap lagi,
Kemudian berbicara pada bintang2,
Tentang semua perasaan ku.
Mungkin setelah itu, aku akan lebih baik.
Sebelum aku pergi, berat rasa nya aku meninggalkan papa.
Tak pernah aku alami sebelumnya,
Biasa nya jika aku ingin pergi, tak ada satu org pun yg bisa melarang ku.
Aku tau ia jg tidak bs melarang ku,
Tapi hati ku, terlalu berat untuk meninggalkan nya,
Padahal hanya satu minggu saja,
Setelah itu aku kembali pada nya.
Lalu apa lg yg aku fikirkan.
Entah lah,,
Hanya segelintir tulisan ini yg bisa aku curahkan terhadap kegelisahan hati ini.
Semoga ini bukan pertanda sesuatu yg buruk.

Pejuang LDR, bahwa jarak bkn lah penghalang


Ketika jarak dan kesibukan menjadi penghalang sebuah pertemuan. Lalu bagaimana mempertahankan rindu yang terlanjur berlubang? Kutahan rindu agar tidak berakibat buruk. Bertahan dengan siksaan kerinduan yang entah kapan berakhir temu. Hanya saja aku mengerti bawa ada beberapa hal yang lebih penting dibanding diriku.

Kini ku mengerti tentang pekerjaanmu, dan segala rutinitas mu yang tak bisa ku awasi. Namun rasa percaya ini tak pernah hilang sedikitpun untukmu. Seringkali ku mengeluh tentang jarak yang begitu jauh dan kamu yang semakin tak bisa kusentuh. Rindu yang mengerikan membawa pilu.

Walau kau jauh. Cintaku selalu utuh untukmu.
Walau rindu tak selalu berujung temu.
Setidaknya Do'aku selalu menyertaimu.

Tentang hal – hal yang ku takuti saat kau semakin jauh; saat kau semakin sulit ku rengkuh dalam peluk. Ketika tangan ku tak bisa memelukmu saat kau merasa takut. Ketika bahu ku terlalu jauh untuk menjadi tempat dimana kesedihanmu akan berlabuh. Sempat berfikir, lalu dengan siapa kau berbagi cerita saat kita tak saling bertatap muka? Adakah niatmu untuk bercerita padaku walau hanya sekedar bertukar suara?

Ketika seharian kau lelah bekerja. Kadang kala aku ingin menyusulmu ; memberikan sebuah pelukan hangat yang semoga saja dapat membuat hatimu damai. Namun kiranya itu hanya angan semata. Hanya Do'a yang menemani ketika kamu merasa sendiri. Berusaha menghiburmu dengan cara apapun agar kamu tidak merasa bosan. Berharap kamu bercerita apa masalah mu hari ini. Ah tapi kamu lebih senang menjadi pendegar. Hingga akhirnya aku yang selalu mencari pembahasan yang baru dan menarik.

Terkadang ketakutan akan hal yang baru memang sering terjadi,

Orang baru memang lebih asik,

Tapi taukah kau ?

Bahwa aku berusaha untuk menjadi yang ter-asik diantara yang lain ?

Kau dengan siapa? Sedang di mana? Apa yang kau lakukan hari ini? Sudah berapa orang yang kau kunjungi? Ah. Pertanyaan yang selalu terlintas saat kau belum mengabari, saat kau masih sibuk bekerja sedangkan mataku sudah tak kuat menahan kantuk saat aku menantimu pulang memberi kabar. Sedikitpun tak apa. Agar kekhawatiranku berada dijalur yang benar.

Menantimu pulang; menanti kabarmu adalah hal paling membosankan tetapi aku tetap melakukan itu. Berharap kau memahami bahwa rindu ini tak bisa ku bendung lagi. Namun aku tak bisa menyuruhmu untuk segera pulang hanya sekedar membenarkan bahwa kerinduan ini semakin gila. Menjadi wanita mandiri tanpa harus merengek minta ini dan itu. Berusaha menjadi wanita yang memahami segala kesibukanmu.

Ada ketakutan sendiri saat disana kau menemukan wanita yang lebih menarik. Entah sekedar teman kantor atau teman sosial media yang kau punya. Aku hanya khawatir dan tergoda dengan hal yang baru. Kadangkala aku memang membosankan. Namun Memang, rumput tetangga lebih hijau. Namun kalau hujan sama beceknya, bukan?

Sekalipun aku tak bisa membahagiakanmu
Tak akan pernah kubiarkan wanita baru,
Mengeser posisi ku dihatimu.

Untuk pria yang sedang kutunggu kepulanganmu ke rumah. Memang jarak terlalu jauh untuk memeluk tubuhmu. Namun do’a tak henti henti nya mengalir untuk kehidupanmu. Ku nanti kau pulang membawa cinta yang masih utuh untukku. Agar bahagia selalu bersamamu walaupun kau jauh dariku.

Aku hanya perlu bersabar sementara waktu.
Hingga sang semesta memberi kita temu,
Yang selalu kita harapkan.

Pelarian yg tepat

Tidur adalah pelarian yg paling tepat untuk ku,
Ketika aku kesal, sedih, marah, dan apapun yg membuat aku begitu badmood.
Bukan nya aku sang pengecut yg lari begitu saja,
Aku hanya tak ingin menyusahkan org lain.
Aku tak ingin rasa badmood ku membuat semua yg ada ikut badmood.
Aku tak ada tmpt bercerita terus terang ttg hidup ku.
Hanya aku punya yg di Atas tmpt ku untuk bercerita.
Aku sudah terbiasa dengan semua ini.
Tolong.... jgn larang aku untuk tidur.
Sungguh tidur bagi ku pelarian yg begitu tepat.
Kamu, kalian dan semua tak akan pernah mengerti jalan hidup ku.
Selamat malam....

Semua tak sama


Dalam benakku lama tertanam
Sejuta bayangan dirimu
Redup terasa cahaya hati
Mengingat apa yang telah engkau berikan

Waktu berjalan lambat mengiring
Dalam titian takdir hidupku
Cukup sudah aku tertahan
Dalam persimpangan masa silamku

Coba tuk melawan getir yang terus kukecap
Meresap ke dalam relung sukmaku
Coba tuk singkirkan aroma nafas tubuhmu
Mengalir mengisi laju darahku

Semua tak sama
Tak pernah sama
Apa yang kusentuh, apa yang kukecup
Sehangat pelukmu
Selembut belaimu
Tak ada satupun yang mampu menjadi sepertimu

Apalah arti hidupku ini
Memapahku dalam ketiadaan
Segalanya luruh lemah tak bertumpu
Hanya bersandar pada dirimu

Ku tak bisa, sungguh tak bisa
Mengganti dirimu dengan dirinya

Dilema Pejuang Toga



aku tak tau apa yang ada di pikiran ku sekarang,
yang aku tau, aku ingin mengetik disini,
meluapkan uneg uneg ku,
walau sementara ini hanya q simpan sendiri.
antara sedih, senang dan gelisah
ketika aku melihat teman satu angkatan kuliah telah berhasil menyelesaikan skripsi nya,
sementara disini aku tetap saja diam dalam kecemasan yang tak ada orang yg tau.
mereka begitu bangga dengan keberhasilan mereka kemudian mereka memakai toga,
sedangkan aku,,,
jika aku pun nanti memakai toga tersebut,
aku mungkin tak bisa sebangga mereka,
karena apa...?
karena dari awal aku kuliah aku tak ada niat untuk kuliah,
aku hanya menjalani jalan hidup yg diberikan pada ku.
aku kuliah hanya untuk kedua orang tua ku,
mereka begitu ingin melihat anak nya kuliah.
sekarang apa yang terjadi,
seolah aku begitu sulit untuk menyelesaikan nya.
seperti beban yang tak habis untuk menghantui ku.
untuk meyerah pun aku tak mampu karena hanya tinggal selangkah lagi,
tak mungkin sekali jika aku harus mundur,
sudah berapa banyak uang yang telah di keluarkan orang tua ku,
sudah berapa banyak waktu yang sudah aku habis kan di bangku kuliah.
lalu apa yang harus aku lakukan,
aku harus menyelesaikan nya, walupun dengan hati yang setengah2.
ayah, ibu ingin sekali aku memeluk kalian,
aku ingin bicara tentang semua apa yang sedang aku rasakan sekarang.
aku ingin mendamaikan hati ku ini,
agar aku bisa menyelasaikan kuliah ini untuk kalian dengan hati yang ikhlas.
aku ingin membuat kalian tersenyum bahagia,
karna selama ini aku hanya bisa menyusahkan dan membuat kalian bersedih.
ayah, ibu ...
ini ungkapan hati seorang anak mu yang tengah dilanda dilema besar.
aku ingin memeluk kalian, aku ingin berkata...
aku minta maaf untuk kesalahan keputusan ku untuk kuliah demi kalian,
semua ini aku lakukan hanya untuk kalian, tapi tidak dengan keinginan diri ini.
aku minta maaf bu,,,
tapi aku janji kuliah ku akan aku selesaikan untuk kalian,
aku akan berusaha untuk ikhlas menjalani semua kesulitan ku ketika mengerjakan skripsi.
cukup sudah aku menyiakan waktu satu semester kemarin dengan menyerah sebelum bertarung.
aku janji aku akan menyelesaikan nya bu...
sudah berapa banyak uang mu yang sudah ku habiskan,
aku tak ingin mensiasia kan kembali.
aku janji kuliah ku akan selesai,
untuk kalian, hanya untuk kalian, dan untuk senyum bangga mu padaku :)

Secercah cerita kala sore itu

Sore ini, aku baru saja sampai kebun orang tua ku jauh dari rumah, hampir satu jam perjalanan menuju kesana.
Mungkin aku selama ini terlalu cuek terhadap apa yg mereka kerjakan.
Tapi setiba nya aku sampai ke kebun org tua ku tersebut bersama ibu ku, yg ada di pikiran ku hanya ada kata jauh sekali org tua membeli sebuah tanah untuk bs berkebun.
Disini sedang ada pembangunan rumah kk ku, mgkn jika rumah itu selesai, paling tidak ada tmpt berteduh yg nyaman jika orang tua ku kesini, karna jikalau pun rumah itu telah selesai, kk ku belum bs menempati nya karna pekerjaan nya di luar kota.
Aku melihat sekeliling kebun ini, tampak masih sepi dg rumah yg hanya bs di hitung.
Ini bkn pertama kali nya aku kesini, tp untuk yg kedua kali nya.
Aku lihat sudah mulai byk perubahan dan kemajuan di daerah ini.
Jalanan yg mulai di cor, dan mulai byk org yg membangun rmh disini.
Sekarang aku sedang duduk di sebuah pondok di tengah2 perkebunan karet. Hati ku merasakan sedikit ketenangan berada disini, jauh dr kota yg ramai dan macet.
Di temani asap dari api yg di hidupkan oleh ayah ku, untuk menghilangkan sedikit nyamuk yg ada disini.
Tanpa sadar lamunan ku sudah begitu panjang.
Tidak lain terpikirkan kedua orang tua ku.
Ketika aku baru sampai bersama ibu ku, ayah ku bilang disini banyak nyamuk, seolah takut anak nya tidak betah dan di gigit nyamuk.
Hingga akhirnya ayah ku menghidupman api dari ranting2 pohon dan dedaunan kering.
Kemudian aku duduk di sebuah pondok yg biasa ayah dan ibu ku istirht ketika usai membersihkan kebunnya.
Ibu ku membuat kan air es yg di bawa dari tumah tadi. Karna cuaca yg begitu panas, kami membutuh kan air yg dingin untuk sekedar pelepas dahaga karena terik matahari.
Seketika aku duduk di sebelah ayah ku sambil sesekali memainkan hp.
Jarang sekali aku mau menatap ayah ku dan memandangi tubuh nya sdh mulai menua, aku melihat tambut nya yg sdh memutih dan badan nya yang sdh tak gagah seperti dahulu ketika aku masih kecil.
Kemudian aku melihat ibu jg yg jarang jg aku pandangi beliau.
Aku melihat beliau pun sdh mulai keriput dan menua seiring waktu berjalan.
Ya allah kenapa aku baru menyadari semua nya sekarang, maaf kan anak mu ibu ayah ibu, yg jarang sekali memperhatikan kalian berdua.
Setiap kali mereka pergi untuk kekebun, aku selalu berfikir untuk apa kesana? Aku tidak terlalu banyak memikirkan nya,
Yang aku tau sepulang dari kebun mereka membawa kan hasil kebun mereka se sekali jika ada yg di panen.
Tapi hari ini, di pondok ini aku betul baru memahami dan menyadari, ternyata ada ketenangan sendiri berada disini.
Walaupun hanya memandangi kebun dan membersihkan nya, atau pun menanam apa yg bs di tanam.
Aku baru sadar di usia mereka yg sdh menua, hanya ini yg bisa mereka kerjakan.
Sebentar lagi mereka akan pensiun dati pekerjaan nya, tidak terlalu byk yg bs mereka lakukan di rumah, mau jalan2 pun mereka bukan sosok orang tua yg suka menghabiskan uang untuk sekedar ke mall, mereka lebih suka kekebun membawa bekal makanan dan menghabiskan waktu luang mereka di sini.
Dan pulang dg membawa hasil panen yg sudah mereka tanam.

Sabda Rindu



"Sabda Rindu"

Berteman sepi berkawan kelam
Di sudut ruang menata hati
Selami makna yang menyapa kalbu
'Tuk selaksa relung tertawan rindu

Wahai malam kupanggil engkau
bukan dengan rasa dendam
Lepaskan s'gala syair yang meredam
Maka bawalah salam penawar sendu

Kurindu lebih baik katakan apa adanya bila memang rindu
Kurindu, karena waktu takkan mampu berpihak pada perasaan yang meragu
Kurayu malam kubelai sunyi, bukan dengan rasa dendam
Luruhkan lara yang menikam kalbu
Maka bawalah salam penawar sendu
Risalah asa yang terikat yang membawa sabda rindu
Kan kutempuh semua perjalanan tuk pulang ke hatimu


#017MR

Beraraklah terus mengikuti ku

Pagi ini, di kota kelahiran ku.
Ketika q beranjak pergi pagi ini,
Mata ku tertuju ke atas,
Ada sesuatu yg sangat mengagumkan.
Indah ciptaan tuhan.

Awan...
Ya..Awan pagi ini tak seperti biasanya.
Ia seolah sedang mengiringi langkah kaki ku.
tak jenuh aku memandangi nya.
Dan satu yg ada di benak ku ketika melihatnya.
Ada seseorang di balik awan tersebut.
Jauh tapi begiru terasa dekat.
Sama hal nya apa yg aku rasakan untuk sang penyair ku.
Beribu kata yg sulit terucap untuk mengungkap kan nya.
Hanya kata2 yang tak beraturan trlontarkan.
Aku hanya mencoba menjadi seorang penyair seperti mu.
Tapi aku tau, kata demi kata ku tak seindah sair mu.

kala itu, aku pernah menjumpai awan yg begitu tenang.
Diantara bukit dan pepohonan,
Aku dan kamu memandangi nya bergitu penuh harap.
mungkin Aku tak tau apa yg ada di pikiran mu.
tapi tidak untuk kali ini,
Karna aku merasakan hal yg sama.

Awan pagi ini, membuat ku untukmenggoreskan kata.
Dari nya dan untuk nya.
Mungkin ia jauh,
tapi ia begitu dekat dan menentramkan hati.
jika aku dan ia diberi kesempatan,
Aku ingin kali ini bisa memandangi nya berdua.
Bkn hanya untuk memandangi 
tapi menikmati anugrah terindah dari -Mu tuhan.

Teruslah berarak mengikuti ku.
Jangan pernah bosan dan pergi.
Karna jika itu terjadi, aku pun akan terhenti.
Tak tau apakah aku bisa melanjutkannya sendiri.