PSIKOLOGI
INDUSTRI DAN ORGANISASI DI INDONESIA
Psikologi sebagai
ilmu baru dikenal dan dikembangkan di indonesia sekitar tahun 1950-an. Ketika
kemerdekaan Indonesia diakui secara resmi oleh Belanda akhir tahun 1949,
terdapat kegiatan-kegiatan psikologis dengan menggunakan tes-tes psikologik
yang dilakukan oleh:
- Balai Psychotechniek dari Kementrian Pendidikan, Pengajaran & Kebudayaan RI, yang mengadakan seleksi siswa untuk masuk ke sekolah menengah kejuruan teknik, serta pengukuran psikometris untuk keperluan penjurusan sekolah.
- Pusat Psikologi Angakatan Darat di Bandung, yang menyelenggarakan seleksi dan penjurusan bagi para anggotanya, berdasarkan pengukuran psikometris
Pada
tanggal 3 Maret 1953, di bawah pimpinan Prof. Dr. Slamet Iman Santoso,
didirikan Lembaga Pendidikan Asisten Psychologi, dan Balai Psychotechniek dari
Kementrian Pendidikan. Pengajaran dan Kebudayaan Ri dilebur ke dalamnya menjadi
bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan. Lembaga Pendidikan Psychologi
berkembang menjadi Jurusan Psychologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
dan tahun 1960 menjadi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Bagian
Psikologi Kejuruan dan Perusahaan sekarang menjadi Bagian Psikologi Industri
dan Organisasi. Psikologi industri yang merupakan cabang dari psikologi yang
ketika itu hanya menerapkan penggunaan tes dalam rangka seleksi dan penjurusan
sekolah sejak itu berubah menjadi ilmu yang dapat dikembangkan teorinya melalui
penelitian-penelitian.
Pengembangan
psikologi industri dan organisasi juga dipelopori oleh Bagian Psikologi
Industri dan Organisasi dari dua Fakultas Psikologi lainnya, yaitu Fakultas
Psikologi Universitas Padjadjaran (yang berdiri pada bulan September 1961) dan
Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada (berdiri 8 Januari 1965). pada tahun
2000 terdapat empat Fakultas Psikologi pada Universitas Negeri (Universitas
Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Gajah Mada, dan Universitas
Erlangga), satu program studi Psikologi sebagai bagian dari Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro dan kurang lebih tiga puluh Fakultas (atau masih
berstatus program studi) Psikologi swasta yang masing-masing memiliki Bagian
Psikologi Industri dan Organisasi.
Perkembangan
psikologi industri dan organisasi tidak berlangsung tanpa masalah. Psikologi
industri dan organisasi yang telah maju di negara-negara Barat memberikan bahan
pengetahuan yang banyak kepada Indonesia. Hasil penelitian, teori yang
berkembang, metodologi dan perangkat peralatannya yang canggih tersedia bagi
Indonesia untuk digunakan. Di satu pihak Indonesia beruntung karena tidak perlu
legi bersusah payah untuk mendapatkan temuan-temuan guna menunjang
berkembangnya teori, akrena ada teori, aturan dan prinsip psikologi yang
berlaku secara universal. Metodologi yang canggih dapat pula kita gunakan. Di
lain pihak Indonesia harus tetap cermat mengenali teori, aturan dan prinsip
psikologi mana yang lebih ditentukan oleh masyarakat dan kebudayaan Indonesia.
Hal ini terutama berlaku bagi alat-alat penelitian dan pengukuran. Tes-tes
psikologi selain diterjemahkan perlu diadaptasikan dengan kondisi Indonesia.
Masalah
lain yang dihadapi ialah peluang yang terbatas untuk mengembangkan jika
diadakan penelitian-penelitian dasar dan terapan, serta jika ada peluang untuk
menerapkan teori yang telah ada. Peluang, baik untuk penelitian maupun untuk
penerapan ilmu, masih kurang besar selama ini, sehingga pengembangan psikologi
industri dan organisasi sebagai ilmu belumlah dapat dikatakan berarti.
Faktor-faktor utama yang membatasi peluang adalah dana (dana penelitian sulit
diperoleh dan sedikit), tenaga penelitian dan penerapan yang kurang
(ketersediaan dan kesiapan sarjana psikologi untuk mengadakan penelitian
kurang; kesiapannya untuk bekerja menerapkan psikologi di bidang pelatihan dan
pengembangan tenaga kerja dan di bidang organisasi masih sedikit jumlahnya),
dan kesediaan dan kemampuan perusahaan untuk menggunakan jasa-jasa psikologis
masih terbatas.
Secara
umum dapat dikatakan bahwa kemungkinan-kemungkinan untuk mengembangkan
psikologi dan industri di Indonesia sebagai ilmu telah dikenal dan dipahami,
tetapi pelaksanaannya belum dapat dilakukan sepenuhnya.
Psikologi
dan industri di Indonesia dewasa ini masih merupakan ilmu terapan dengan
kegiatan utamanya pada pelaksanaan pemeriksaan psikologi (yang secara populer
dikenal dengan istilah “psikotes”) dengan tujuan seleksi dan penempatan,
penyuluhan dan bimbingan kejuruan, dan pengembangan karier.
Bidang
terapan yang lain adalah bidang pelatihan. Sudah cukup banyak sarjana psikologi
terlibat dalam menyusun dan melaksanakan program-program pelatihan di
perusahaan. Bidang terapan lain yang masih kurang dilakukan ialah bidang
konsultasi organisasi/perusahaan. Ada beberapa sarjana psikologi yang bekerja
sebagai konsultan dalam perusahaan, ada beberapa sarjana psikologi lainnya yang
bekerja pada lembaga manajemen negeri/swasta sebagai kosultan. Kegiatan para
sarjana perilaku konsumen, pada permulaan tahun 2001 ini, belum dapat dikatakan
banyak.
Sumber:
·
Buku
Psikologi dan Organisasi. Asher Sunyato Munandar. Penerbit universitas
indonesia (UI. Press). 2008
·
http://kulpulan-materi.blogspot.com/2012/03/psikologi-industri-dan-organisasi-di.html
terima kasih, informasi yang bermanfaat untuk tugas kuliah saya mengenai psikologi industri dan organisasi.
BalasHapus