SANG PENYAIR YANG HADIR



"SANG PENYAIR YANG HADIR"

hy sang penyair,
kamu datang disaat hati ini hancur berantakan,
mencoba bangkit walaupun sulit.
bisa kah aku menjadi seorang penyair seperti mu,
mengungkapkan semua isi hati dalam sebuah kata.

Ternyata aku mengagumi mu,
aku mengagumi lewat kata-kata yang kamu tuliskan.
Kamu soseorang yang tak asing dalam hidup ini,
Walaupun belum lama kita kenal.
Banyak hal ingin aku ketahui dari sosok mu,

Pandangan pertama ku pada mu,
Menggetarkan hati ini, hati memberontak bertanya,
Ada apa ini ?

Hay sang penyair, sedikit aku tau tentang hati mu yang masih terluka.
Lantunan sair yang kau tuliskan,
Membuat ku tau bahwa nasib mu hampir sama dengan nasib diri ini.
Ada apa dengan semua ini,
Apakah ini perasaan sesaat atau untuk selama nya.

Aku tau kau dan aku sedang tak takut jatuh cinta lagi,
Tapi aku dan kau juga tau bahwa hidup terus berjalan.

Hay sang penyair,
Karna mu tulisan ini bisa tercipta,
Lalu bagaimana cara nya agar kamu mengetahui nya.
Apakah hanya kan terpendam ntah sampai kapan.
 “aku yang mengagumimu”

1 komentar:

  1. Ada lembah bersembunyi di balik bukit
    Bukit bersembunyi di balik hutan
    Dari kejauhan aku berteriak menjerit dengan begitu kerasnya..

    Penuh cemas berbuntut ketakutan
    Aku sepi, dingin dan lapar
    Bernyanyi lirih lagu-lagu sendu
    Dinding hati yang kokoh turut bergetar
    Merasa sedih karena lelah menantikanmu

    Setelah bertahun-tahun lamanya
    Kini telah tiba hari-hari yang ku tunggu
    Ini tanganku terbuka lebar untukmu

    Kemarilah, datanglah dan mendekatlah padaku
    Aku saat ini berlimpahkan alasan-alasan
    Untuk memujimu, untuk menyanjungmu
    Cukup tepat bila kau pantang terlewatkan

    Tuhan itu baik, memilih dirimu dan mengirimnya untukku
    Bertanyalah kau kepadaku wahai wanita

    Menurutmu Siapakah gerangan aku?
    Maka terlontarlah kata mesra yang teramat lembut
    Berkatalah, kau tidaklah tercipta untuk seseorang
    Melainkan untuk bertakwa pada Tuhan dan menjadi pendamping hidupku kelak.
    Kalimatnya terdengar bagai syair dari surga
    Kini aku tak ragu dalam kebimbangan
    Tepatlah kau si Dewi sang penabur kasih
    Hadir sebagai penyempurnaku di alam raya
    Seandainya saja ada kata yang lebih mulia dari cinta
    Bila saja ada kata yang lebih agung dari sayang
    Tentu kaulah yang patut memperolehnya
    Kemarilah dan biarkan aku menjadi imam mu kelak.

    BalasHapus