analisi Film psikologi A Beautiful Mind



http://io.binadarma.ac.id/upload/berita/images/LOGO%20UBD1.jpghttp://www.berner-international.de/media/3405/tuev_nord_certification.150.0.jpg 


PSIKOLOGI KLINIS
A Beautiful Mind
film tergolong axis1 PPDGJ III





Disusun oleh :
Ajeng Kusumawardany (12181001)
Merry Aristha (12181004)
Deni Johan Ismail (12181043)
Kelas : PS 51





FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BINA DARMA
2014
SEPUTAR FILM
Judul : A Beautiful Mind
Rilis : tahun 2001
Tokoh : Russel Crowe sebagai John Nash
Bercerita tentang seorang matematikawan peraih Nobel dalam bidang Ilmu Ekonomi oleh Bank Swedia
REVIEW FILM
Film A Beautiful Mind menggambarkan kisah perjuangan seorang ahli matematika genius yang bernama John Forbes Nash, yang berhasil menciptakan konsep ekonomi yang kini dijadikan sebagai dasar dari teori ekonomi kontemporer. Selama Perang Dingin berlangsung, Nash mengidap schizophrenia yang membuatnya hidup dalam halusinasi dan selalu dibayangi ketakutan hingga ia harus berjuang keras untuk sembuh dan meraih hadiah Nobel tahun 1994, kala ia memasuki usia senja.
Kisah dibuka dengan Nash muda di tahun 1948 yang memulai hari-hari pertama kuliahnya di universitas bergengsi, Princeton University. Sejak awal, Nash -lelaki sederhana dari dusun Virginia digambarkan sebagai pribadi penyendiri, pemalu, rendah diri, introvert sekaligus aneh. Aku tak terlalu suka berhubungan dengan orang dan rasanya tak ada orang yang menyukaiku, ujar Nash berkali-kali. Di balik segala kekurangannya, Nash juga digambarkan sebagai laki-laki arogan yang bangga akan kepandaiannya. Ini ditunjukkannnya dengan cara menolak mengikuti kuliah yang dianggapnya hanya menghabiskan waktu dan membuat otak tumpul. Sebagai gantinya, Nash lebih banyak meluangkan waktu di luar kelas demi mendapatkan ide orisinal untuk meraih gelar doktornya dan diterima di pusat penelitian bergengsi, Wheeler Defense Lab di MIT.
Di tengah persaingan ketat, Nash mendapat teman sekamar yang sangat memakluminya, Charles Herman yang memiliki keponakan seorang gadis cilik Marcee. Nash yang amat terobsesi dengan matematika-sampai-sampai menulis berbagai rumus di kaca jendela kamar dan perpustakaanakhirnya secara tak sengaja berhasil menemukan konsep baru yang bertentangan dengan teori bapak ekonomi modern dunia, Adam Smith. Konsep inilah yang dinamakannya dengan teori keseimbangan, yang mengantarkannya meraih gelar doktor. Mimpi Nash menjadi kenyataan. Tak hanya meraih gelar doktor, ia berhasil diterima sebagai peneliti dan pengajar di MIT.
Hidup Nash mulai berubah ketika ia diminta Pentagon memecahkan kode rahasia yang dikirim tentara Sovyet. Di sana, ia bertemu agen rahasia William Parcher. Dari agen rahasia ini, ia diberi pekerjaan sebagai mata-mata. Pekerjaan barunya ini membuat Nash terobsesi sampai ia lupa waktu dan hidup di dunianya sendiri.
Adalah Alicia Larde, seorang mahasiswinya yang cantik, yang membuatnya sadar bahwa ia juga membutuhkan cinta. Ketika pasangan ini menikah, Nash justru semakin parah dan merasa terus berada dalam ancaman bahaya gara-gara pekerjaannya sebagai agen rahasia. Nash semakin hari semakin terlihat aneh dan ketakutan, sampai akhirnya ketika ia sedang membawakan makalahnya di sebuah seminar di Harvard, Dr Rosen seorang ahli jiwa menangkap dan membawanya ke rumah sakit jiwa. Dari situlah terungkap, Nash mengidap paranoid schizophrenia. Beberapa kejadian yang dialami Nash selama ini hanya khayalan belaka. Tak pernah ada teman sekamar, Herman dan keponakannya yang menggemaskan, Marcee ataupun Parcher dengan proyek rahasianya.
Untungnya, Alicia adalah seorang istri setia yang tak pernah lelah memberi semangat pada suaminya. Dengan dorongan semangat serta cinta kasih yang tak pernah habis dari Alicia, Nash bangkit dan berjuang melawan penyakitnya.

OBSERVASI FILM
John Nash seorang mahasiswa di perguruan tinggi Princeton dengan mendapat beasiswa Carniege. Setelah berhasil mendapat gelar doktornya, Nash diterima di pusat penelitian ternama Wheeler Defense Lab di MIT.
Beberapa prilaku Nash yang dapat di observasi :
ü  Penampilan cenderung rapi
ü   tidak menyukai perkuliahan dan sering membolos
ü  Lebih suka belajar secara otodidak
ü  Memahami dan memecahkan dinamika pergerakan natural melalui pemikirannya yang kreatif
ü  Sering meluangkan waktu diluar kelas untuk mendapatkan ide yang orisinil
ü  Tidak memiliki simpatik dan agak apatis
ü  Tidak terlalu suka dengan orang banyak
ü  Merasa tidak disukai
ü  Merasa tidak berarti
ü  Tidak pernah memiliki teman curhat
ü  Memiliki waham akan dirinya sendiri
ü  Memiliki gerakan tangan yang ciri khas, gugup, terburu-buru, ketika mengalami tekanan
ü  Tidak bisa membedaka antara halusinasi dan kenyataan
ü  Memiliki teman khayalan
                                          DIAGNOSIS
1.        Nash dapat dikatakan mengidap skizofrenia paranoid berdasarkan observasi yang telah disebutkan diatas. Penyakit ini sudah diderita sejak Nash berada di Princeton dan mulai semakin parah semenjak ia diterima di MIT.
2.        Dengan model gangguan psikologis : model sistem >> dengan menggunakan konsep-konsep ilmu kealaman, proses informasi dan sosial untuk mengkonseptualisasikan interaksi manusia, baik adaptif maupun disfungsi, sebagai komponen dalam sistem sosial  
PENGERTIAN SKIZOFRENIA PARANOID
            skizofrenia paranoid agak berlainan dibandingkan jenis lainnya pada perjalanan penyakit, dimana agak konstant dengan gejala-gejala yang menyolok berupa waham primer, dengan waham - waham sekunder serta halusinasi. Jenis skizofrenia ini sering muncul diatas umur 30 tahun, permulaannya subakut maupun akut (Maramis 2005)
PEDOMAN DIAGNOSTIK BERDASARKAN PPDGJ III
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
A.      Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda, atau
·      Thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (Withdrawal) dan
·      Thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umumnya mengetahuinya.
B.       -Delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau
·      Delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau
·      Delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya= secara jelas ,merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau kepikiran, tindakan atau penginderaan khusus).
·      Delusion perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya , biasanya bersifat mistik dan mukjizat.
C.       Halusional Auditorik ;
·       Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap prilaku pasien .
·      Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara atau
·      Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
D.      Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahi,misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing atau dunia lain)
            Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
E.       Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus.
F.        pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.
G.      Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing) atay fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
H.      Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neureptika.



SYARAT
adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan penarikan diri secara sosial.
PENGGOLONGAN DAN TERAPI
Skizofren tergolong kedalam Aksis I dan terapi yang dapat ditempuh antara lain :
1.        Terapi Pengobatan
langkah pertama yaitu dengan menyuntikkan Insulin secara berkala, setelah tampak kemajuan pasien boleh rawat jalan dengan beberapa persyaratan lingkungan yang memungkinkan untuk pasien namun tetap mengkonsumsi obat rutin.
2.        Terapi Kognitif – Keprilakuan
untuk menumbuhkan prilaku dan pikiran asertif atau kemandirian dalam bertindak.
3.        Terapi Kelompok, terapi keluarga, terapi pasangan
dengan tujuan jika permasalahan muncul maka keluarga atau pasangan dapat menanganinya sedini mungkin.
Referensi :
Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi, terj. Kartini Kartono. Jakarta : PT RajaGrafindo Perkasa. Kartono, Kartini. 2000. Hygiene Mental. Bandung: CV. Mandar Maju. Maslim, Rusdi, ed. Buku Saku PPDGJ III, Jakarta, 1995.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar