Secercah cerita kala sore itu

Sore ini, aku baru saja sampai kebun orang tua ku jauh dari rumah, hampir satu jam perjalanan menuju kesana.
Mungkin aku selama ini terlalu cuek terhadap apa yg mereka kerjakan.
Tapi setiba nya aku sampai ke kebun org tua ku tersebut bersama ibu ku, yg ada di pikiran ku hanya ada kata jauh sekali org tua membeli sebuah tanah untuk bs berkebun.
Disini sedang ada pembangunan rumah kk ku, mgkn jika rumah itu selesai, paling tidak ada tmpt berteduh yg nyaman jika orang tua ku kesini, karna jikalau pun rumah itu telah selesai, kk ku belum bs menempati nya karna pekerjaan nya di luar kota.
Aku melihat sekeliling kebun ini, tampak masih sepi dg rumah yg hanya bs di hitung.
Ini bkn pertama kali nya aku kesini, tp untuk yg kedua kali nya.
Aku lihat sudah mulai byk perubahan dan kemajuan di daerah ini.
Jalanan yg mulai di cor, dan mulai byk org yg membangun rmh disini.
Sekarang aku sedang duduk di sebuah pondok di tengah2 perkebunan karet. Hati ku merasakan sedikit ketenangan berada disini, jauh dr kota yg ramai dan macet.
Di temani asap dari api yg di hidupkan oleh ayah ku, untuk menghilangkan sedikit nyamuk yg ada disini.
Tanpa sadar lamunan ku sudah begitu panjang.
Tidak lain terpikirkan kedua orang tua ku.
Ketika aku baru sampai bersama ibu ku, ayah ku bilang disini banyak nyamuk, seolah takut anak nya tidak betah dan di gigit nyamuk.
Hingga akhirnya ayah ku menghidupman api dari ranting2 pohon dan dedaunan kering.
Kemudian aku duduk di sebuah pondok yg biasa ayah dan ibu ku istirht ketika usai membersihkan kebunnya.
Ibu ku membuat kan air es yg di bawa dari tumah tadi. Karna cuaca yg begitu panas, kami membutuh kan air yg dingin untuk sekedar pelepas dahaga karena terik matahari.
Seketika aku duduk di sebelah ayah ku sambil sesekali memainkan hp.
Jarang sekali aku mau menatap ayah ku dan memandangi tubuh nya sdh mulai menua, aku melihat tambut nya yg sdh memutih dan badan nya yang sdh tak gagah seperti dahulu ketika aku masih kecil.
Kemudian aku melihat ibu jg yg jarang jg aku pandangi beliau.
Aku melihat beliau pun sdh mulai keriput dan menua seiring waktu berjalan.
Ya allah kenapa aku baru menyadari semua nya sekarang, maaf kan anak mu ibu ayah ibu, yg jarang sekali memperhatikan kalian berdua.
Setiap kali mereka pergi untuk kekebun, aku selalu berfikir untuk apa kesana? Aku tidak terlalu banyak memikirkan nya,
Yang aku tau sepulang dari kebun mereka membawa kan hasil kebun mereka se sekali jika ada yg di panen.
Tapi hari ini, di pondok ini aku betul baru memahami dan menyadari, ternyata ada ketenangan sendiri berada disini.
Walaupun hanya memandangi kebun dan membersihkan nya, atau pun menanam apa yg bs di tanam.
Aku baru sadar di usia mereka yg sdh menua, hanya ini yg bisa mereka kerjakan.
Sebentar lagi mereka akan pensiun dati pekerjaan nya, tidak terlalu byk yg bs mereka lakukan di rumah, mau jalan2 pun mereka bukan sosok orang tua yg suka menghabiskan uang untuk sekedar ke mall, mereka lebih suka kekebun membawa bekal makanan dan menghabiskan waktu luang mereka di sini.
Dan pulang dg membawa hasil panen yg sudah mereka tanam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar